Sumbawa Besar, NTB — Sebuah kapal nelayan asal Jember, Jawa Timur, dilaporkan “terdampar dan karam” di perairan Samudra Hindia, tepatnya di wilayah Teluk Boro’ Pantai Semara, Desa Suka Mulya, Kecamatan Labangka, Sumbawa. Meskipun kapal mengalami kerusakan parah, seluruh empat awak kapal berhasil menyelamatkan diri tanpa korban jiwa.
Kapolres Sumbawa AKBP Marieta Dwi Ardhini, S.H., S.I.K, setelah dikonfirmasi melalui Kapolsek Labangka Ipda Imam Wahyudi, S.H., M.Si, membenarkan adanya kejadian menonjol tersebut. “Kami menerima informasi dari warga pada Kamis (04/12/2025) pukul 08.00 Wita. Kapal bernama Gita 21 – Rumpung Sukoci dengan ukuran GT 17 yang diawaki oleh Kapten Supriadi dan tiga ABK lainnya, berangkat dari Jember pada 22 November 2025 dengan misi mengangkut sembako. Saat di perairan Samudra Hindia, mesin kapal mati total (blackout) dan terbawa arus hingga karam di pesisir Labangka,” jelas Kapolsek.
Kronologi kejadian menunjukkan bahwa setelah mesin kapal mati, kapal terbawa arus selama beberapa hari hingga akhirnya terdampar dan karam pada Kamis dini hari, pukul 03.00 WITA. Seluruh awak kapal berhasil berenang ke pesisir pantai. Setelah menerima laporan, personel Polsek Labangka segera berkoordinasi dengan Tim Nakes Puskesmas Labangka dan Tim SAR Pos Sumbawa untuk penanganan awal.
“Hasil pemeriksaan Tim Nakes menunjukkan bahwa tiga awak kapal dalam kondisi baik, sementara satu ABK mengalami tensi tinggi dan trauma. Kerugian material akibat karamnya kapal—yang mengalami kebocoran lambung dan kerusakan mesin—diperkirakan mencapai Rp 310 Juta (termasuk unit kapal dan bahan sembako yang diangkut).” tambah Kapolsek.
Saat ini, keempat awak kapal masih berada di Kampung Nelayan Pantai Semara sambil menunggu penjemputan dari Juragan pemilik kapal dan pihak keluarga dari Jember. Kapolsek Labangka dan stakeholder terkait terus melakukan koordinasi intensif untuk penanganan lanjutan terhadap kapal yang terdampar mengingat wilayah pesisir selatan Labangka memiliki potensi kecelakaan laut yang tinggi. (MA)











