Lombok Barat, NTB – Perjuangan pelaku usaha kecil kembali mendapat atensi dari TNI AD. Bintara Pembina Desa (Babinsa) Labuan Tereng, Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-04/Gerung, hadir di tengah aktivitas warga pengrajin bata merah di Dusun Grepek, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Kehadiran Babinsa ini bukan sekadar menjalankan tugas Komunikasi Sosial (Komsos), tetapi wujud dukungan terhadap denyut ekonomi kerakyatan yang menjadi tulang punggung masyarakat desa.
Di lokasi pembakaran bata, Serka I Nengah Wijaya Antara, Babinsa Labuan Tereng disambut hangat oleh Bapak Rusli (42), pengrajin bata yang sejak puluhan tahun menggantungkan hidupnya pada usaha tradisional tersebut. Tanpa ragu, Babinsa turut membantu menjaga proses pembakaran bata merah yang membutuhkan waktu hingga 24 jam penuh, dengan pengawasan api yang tidak boleh lengah sedikit pun.
Dalam obrolan santai namun penuh makna, Bapak Rusli mengungkapkan bahwa saat ini harga bata merah berada di kisaran Rp650 ribu per seribu biji. “Penghasilan ini cukup untuk kebutuhan sehari-hari keluarga. Meski melelahkan, pekerjaan ini adalah sumber penghidupan kami,” ucapnya disela-sela proses pembakaran, Jum’at (28/11/2025).
Serka Nengah Wijaya menilai sektor usaha kecil seperti milik Bapak Rusli merupakan pilar penting pembangunan ekonomi desa. “Mereka adalah pejuang ekonomi kerakyatan. Tugas kami hadir, mendengar, dan ikut mendorong agar mereka tetap semangat. TNI ingin berada di sisi masyarakat, terutama para pekerja keras yang menjaga roda ekonomi lokal tetap bergerak,” ungkapnya.
Sentuhan humanis Babinsa terlihat dari cara ia berbaur, ikut membantu, dan memberikan ruang dialog yang membangun. Dukungan moral seperti ini menjadi energi bagi para pengrajin untuk terus bertahan di tengah tantangan ekonomi.
Kegiatan berlangsung aman dan penuh keakraban, mencerminkan hubungan erat TNI–rakyat serta komitmen untuk bersama-sama memperkuat ekonomi kerakyatan di wilayah Kecamatan Lembar.
