Lombok Barat, NTB – Dalam rangka mendukung penuh program ketahanan pangan nasional, Kepolisian Sektor (Polsek) Kuripan, Polres Lombok Barat, Polda NTB, kembali aktif melakukan pendekatan dan pembinaan kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menggerakkan warga agar memanfaatkan lahan produktif, khususnya pekarangan rumah, untuk menanam tanaman pangan, beternak, atau perikanan.
Kunjungan yang dilaksanakan pada Senin, 17 November 2025, ini menjadi bagian dari upaya Polri, khususnya Bhabinkamtibmas, dalam memperkuat stabilitas pangan di tingkat desa, sejalan dengan arahan pemerintah pusat. Lokasi yang menjadi sasaran kali ini adalah Dusun Lamper, Desa Jagaraga, dengan fokus pembinaan kepada salah satu warga, Bapak I Wayan Banjar.
Peran Bhabinkamtibmas dalam Menggerakkan Sektor Pertanian
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 13.10 WITA tersebut dipimpin langsung oleh Bhabinkamtibmas Desa Jagaraga, AIPTU I Gede Dodit. Ia secara persuasif dan humanis berinteraksi dengan warga binaan, Bapak I Wayan Banjar, untuk menyoroti pentingnya inisiatif mandiri dalam menghasilkan kebutuhan pangan sehari-hari.
“Kami datang hari ini bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk bersama-sama membangun ketahanan ekonomi dan pangan di desa kita,” ujar AIPTU I Gede Dodit di lokasi. “Dengan lahan pekarangan yang ada, Bapak bisa mulai menanam sayur-sayuran, cabai, atau umbi-umbian. Ini adalah langkah kecil yang dampaknya besar bagi keluarga, menjadikan pekarangan sebagai ‘lumbung hidup’.”
Pendekatan ini merupakan implementasi nyata dari sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menyukseskan program strategis pemerintah. Pemanfaatan lahan kosong atau pekarangan rumah menjadi solusi cerdas dan praktis untuk memastikan ketersediaan pangan bergizi bagi keluarga, sekaligus mengurangi biaya pengeluaran harian.
Dukungan Penuh Kapolsek Kuripan untuk Swasembada Pangan Lokal
Kapolsek Kuripan, Ipda I Wayan Eka Ariyana, S.H., menegaskan bahwa kegiatan pembinaan seperti ini akan terus dilakukan secara masif dan berkelanjutan di wilayah hukumnya. Beliau menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan pilar penting dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
“Program ketahanan pangan nasional ini adalah agenda penting yang harus kita dukung dari tingkat paling dasar, yaitu keluarga dan desa,” kata Ipda I Wayan Eka Ariyana, S.H. dalam keterangannya.
Beliau menambahkan bahwa keterlibatan Polri, terutama melalui peran Bhabinkamtibmas, adalah untuk memotivasi dan memfasilitasi warga. “Kami berharap, inisiatif menanam tanaman pangan ini tidak hanya berhenti di satu dua rumah, tetapi dapat menjadi gerakan kolektif di seluruh desa. Ketika setiap rumah tangga mandiri pangan, maka ketahanan pangan nasional kita akan semakin kokoh,” tegasnya.
Warga Binaan Menyambut Baik Inisiatif Ketahanan Pangan Keluarga
Hasil dari kunjungan ini menunjukkan respons yang sangat positif. Bapak I Wayan Banjar, sebagai warga binaan, menyatakan kesediaannya untuk segera menindaklanjuti dorongan tersebut. Kehadiran pihak kepolisian tidak hanya membangun komunikasi yang baik, tetapi juga menumbuhkan semangat kemandirian.
“Saya sangat berterima kasih atas kunjungan dan dorongan dari Bapak Bhabinkamtibmas. Selama ini pekarangan memang kurang termanfaatkan,” ujar Bapak I Wayan Banjar. “Mulai sekarang, saya bersedia dan akan segera memulai menanam sayur-sayuran di pekarangan rumah. Ini sangat membantu, apalagi untuk kebutuhan dapur sehari-hari.”
Kesediaan Bapak I Wayan Banjar untuk menanam sayur-sayuran di pekarangan rumah menjadi simbol keberhasilan pendekatan persuasif yang dilakukan oleh pihak kepolisian setempat. Hal ini juga menegaskan bahwa kolaborasi dan komunikasi yang baik antara aparat keamanan dan warga binaan menjadi kunci utama dalam menyukseskan program-program pembangunan.
Optimalisasi Lahan Pekarangan: Solusi Cerdas Ketersediaan Pangan
Pemanfaatan pekarangan untuk ditanami tanaman pangan, seperti sayur-mayur, rempah, atau buah-buahan, memiliki multi manfaat. Selain menjamin ketersediaan pasokan pangan yang segar dan bergizi bagi keluarga (Lumbung Hidup), kegiatan ini juga dapat menghemat pengeluaran belanja (Warung Hidup), serta menciptakan lingkungan yang asri dan sehat.
Program ini selaras dengan upaya pemerintah dalam menanggulangi potensi kerawanan pangan dan inflasi harga komoditas. Dengan gerakan tanam mandiri, masyarakat diharapkan tidak terlalu bergantung pada pasar, sehingga dapat menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga. Di samping itu, praktik bercocok tanam sederhana ini juga dapat menjadi sarana edukasi yang baik bagi anggota keluarga mengenai pentingnya pertanian.
Secara umum, kegiatan kunjungan Bhabinkamtibmas Desa Jagaraga ke Dusun Lamper ini berjalan dengan lancar dan situasi di lokasi tetap kondusif, mencerminkan sinergi yang harmonis antara Polri dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.











