Berita

Bhabinkamtibmas Dampingi Panen Jagung, Petani Babussalam Merasa Dilindungi

×

Bhabinkamtibmas Dampingi Panen Jagung, Petani Babussalam Merasa Dilindungi

Share this article
Sinergi Polisi dan Petani di Lombok Barat, Hasilkan Panen Jagung Melimpah

Lombok Barat, NTB – Komitmen Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam mendukung program ketahanan pangan nasional terus diwujudkan hingga ke tingkat desa. Hal ini terlihat dari peran aktif personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) yang tak hanya berfokus pada aspek keamanan, namun juga turut mengawal proses produksi pertanian.

Pada Kamis, 16 Oktober 2025, Bhabinkamtibmas Desa Babussalam, Bripka Ketut Sanjaya, melaksanakan kegiatan monitoring dan pendampingan panen jagung di Dusun Bangket Bawak, Desa Babussalam, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari upaya Polri di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memastikan kelancaran program pemerintah dalam sektor pangan.

Bhabinkamtibmas Hadir di Tengah Petani: Panen Raya Jagung Varietas Pioner

Bripka Ketut Sanjaya secara langsung mendatangi area persawahan milik Kelompok Tani (Poktan) Bangket Bawak untuk memantau panen jagung. Sinergi antara aparat keamanan dan petani ini menjadi bukti nyata bahwa keberadaan Polri sangat dekat dengan masyarakat, bahkan dalam aktivitas pertanian.

Panen kali ini melibatkan lahan seluas 1 hektar dengan perkiraan hasil panen jagung tongkolan mencapai 9.000 kilogram atau 9 ton. Jagung yang dipanen merupakan varietas Pioner, salah satu jenis unggulan yang banyak dibudidayakan di Lombok Barat, daerah yang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil jagung terbesar di NTB.

Kegiatan monitoring ini memastikan bahwa proses panen berjalan lancar, aman, dan tanpa kendala, mulai dari pemotongan hingga proses pengangkutan. Dalam keterangannya, Ketua Poktan Bangket Bawak, Lalu Mursam, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Bhabinkamtibmas.

“Kami berterima kasih sekali Bapak Bhabin selalu hadir. Dengan adanya Bapak Polisi, kami merasa lebih aman dan didukung dalam bekerja. Panen kali ini berjalan lancar dan hasilnya lumayan bagus,” ujar Lalu Mursam.

Menjamin Distribusi dan Stabilitas Harga Komoditas Jagung

Aspek penting lainnya yang turut dimonitor Bhabinkamtibmas adalah alur distribusi hasil panen. Setelah jagung dipanen, rencananya komoditas tersebut akan dibeli oleh seorang pengepul bernama Bapak Muslim, dan selanjutnya akan dibawa ke gudang di Desa Beleka untuk proses pengeringan.

Pendampingan ini bertujuan untuk meminimalisir potensi gangguan keamanan selama proses penjualan dan distribusi, sekaligus memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang layak. Peran Bhabinkamtibmas dalam mata rantai distribusi pangan ini sangat krusial, mulai dari tahap tanam, panen, hingga penjualan.

Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, membenarkan dan mengapresiasi kegiatan proaktif yang dilakukan oleh anggotanya. Beliau menekankan bahwa dukungan terhadap ketahanan pangan merupakan prioritas.

“Ini adalah bagian dari tugas dan komitmen kami. Anggota Bhabinkamtibmas harus menjadi garda terdepan dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam hal ketahanan pangan. Kami hadir untuk memastikan bahwa hasil kerja keras para petani terlindungi dan panen dapat berjalan optimal hingga mencapai hasil maksimal,” tegas Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.

Pencapaian Program Pemerintah dan Situasi Kondusif

Hasil dari kegiatan monitoring ini menegaskan bahwa kerja sama yang solid antara Polri, Kelompok Tani, dan seluruh pihak terkait berhasil mencapai Program Pemerintah yang maksimal dalam upaya peningkatan produksi dan stabilitas pangan lokal.

Lombok Barat, bersama dengan wilayah NTB secara keseluruhan, memiliki peran vital sebagai lumbung jagung nasional. Keberhasilan panen di Desa Babussalam ini menambah optimisme terhadap target swasembada pangan yang terus diupayakan oleh pemerintah pusat dan daerah.

“Kami bersyukur kegiatan hari ini berjalan aman, lancar, serta situasi kondusif. Ini menunjukkan sinergi yang baik antara Polri dan masyarakat petani. Keberlanjutan monitoring seperti ini akan terus kami lakukan demi menjaga stabilitas keamanan dan ekonomi masyarakat di sektor pertanian,” tutup Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.

Aksi nyata Bhabinkamtibmas Bripka Ketut Sanjaya menjadi contoh ideal implementasi Polri yang presisi, yaitu kehadiran aparat kepolisian yang tidak hanya fokus pada penegakan hukum, namun juga aktif dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa, menjadikannya kunci penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *